Kalau kita bicara soal sepak bola Spanyol, kebanyakan orang langsung menyebut nama-nama besar seperti Real Madrid, FC Barcelona, atau Atlético Madrid. Namun, di antara klub-klub raksasa itu, ada satu tim yang mungkin tidak sepopuler mereka, tapi memiliki kisah perjuangan luar biasa: Levante Unión Deportiva, atau yang lebih dikenal sebagai Levante UD. Klub ini adalah simbol dari kerja keras, semangat pantang menyerah, dan cinta sepak bola yang tulus dari kota Valencia.
Sebagai pecinta sepak bola, saya selalu tertarik dengan kisah klub-klub kecil yang berjuang menghadapi raksasa. Levante UD adalah contoh sempurna dari klub yang berkali-kali jatuh, tapi selalu bangkit lagi. Artikel ini akan membahas sejarah panjang Levante UD, prestasi, pemain legendaris, rivalitas, hingga mengapa klub ini layak mendapat tempat di hati para penggemar sepak bola dunia.
Asal-Usul dan Sejarah Awal Levante UD

Levante UD berdiri pada tahun 1909, menjadikannya salah satu klub tertua di Spanyol. Klub ini berasal dari kota Valencia, tepatnya di wilayah pesisir timur Spanyol. Nama “Levante” sendiri diambil dari kata Latin levare, yang berarti “timur” — sesuai dengan posisi geografis mereka di pesisir timur Semenanjung Iberia Wikipedia.
Awalnya, Levante UD terbentuk dari dua klub kecil, yaitu Levante FC dan Gimnástico FC. Kedua klub ini akhirnya bergabung pada tahun 1939, setelah Perang Saudara Spanyol usai. Dari sinilah lahir klub baru bernama Levante Unión Deportiva, yang kemudian menjadi representasi sejati masyarakat pekerja di Valencia.
Selama beberapa dekade awal, Levante lebih sering bermain di divisi bawah liga Spanyol. Klub ini tidak punya dana besar seperti Real Madrid atau Barcelona, tetapi semangat komunitas dan rasa kebersamaan menjadi fondasi utama yang menjaga mereka tetap hidup.
Perjalanan Levante di La Liga
Levante pertama kali mencicipi kompetisi La Liga (divisi tertinggi sepak bola Spanyol) pada musim 1963–1964. Namun, mereka harus turun kasta setelah hanya semusim. Sejak itu, perjalanan Levante bisa dibilang seperti roller coaster — naik ke La Liga, turun lagi ke Segunda División, lalu naik kembali beberapa tahun kemudian.
Salah satu momen paling bersejarah terjadi pada musim 2010–2011, ketika Levante berhasil promosi kembali ke La Liga. Di bawah asuhan pelatih Luis García Plaza, klub ini menunjukkan performa luar biasa dengan gaya permainan defensif yang disiplin dan serangan balik cepat.
Musim berikutnya (2011–2012) menjadi puncak kejayaan modern Levante. Untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, Levante finis di posisi ke-6 La Liga, mengungguli klub-klub besar seperti Sevilla dan Athletic Bilbao. Pencapaian ini membuat mereka lolos ke kompetisi Eropa — UEFA Europa League — sesuatu yang dulunya hanya mimpi bagi para penggemar mereka.
Momen Emas: Ketika Levante Mencetak Sejarah di Eropa
Musim 2012–2013 adalah tahun yang tak terlupakan bagi fans Levante. Klub ini tampil di UEFA Europa League untuk pertama kalinya dalam sejarah. Meskipun tidak diperkuat pemain-pemain bintang, Levante tampil mengejutkan. Mereka berhasil lolos dari fase grup yang berisi klub-klub kuat seperti Hannover 96 dan Helsingborgs IF.
Di babak 16 besar, Levante bahkan mampu menahan imbang tim kaya asal Rusia, Rubin Kazan, sebelum akhirnya kalah agregat tipis. Meskipun tersingkir, pengalaman itu menjadi tonggak sejarah — membuktikan bahwa klub kecil pun bisa bersinar di panggung besar.
Pemain Legendaris dan Ikon Klub
Bicara tentang Levante, tentu tidak lepas dari beberapa pemain yang menjadi ikon dan simbol semangat tim Levante UD.
Sergio Ballesteros – Sang kapten legendaris. Bek tangguh ini dikenal karena dedikasi dan jiwa kepemimpinannya. Ballesteros adalah sosok yang membawa Levante ke Eropa dan menjadi figur yang dihormati di kalangan fans.
Keylor Navas – Sebelum terkenal di Real Madrid dan PSG, penjaga gawang asal Kosta Rika ini lebih dulu bersinar bersama Levante. Penampilannya yang luar biasa pada musim 2013–2014 membuatnya direkrut oleh Real Madrid.
José Luis Morales – Dijuluki “El Comandante”, Morales adalah simbol Levante modern. Pemain sayap cepat ini menjadi pencetak gol terbanyak klub dalam satu dekade terakhir dan dicintai karena loyalitasnya meski sempat ditawari pindah ke klub besar.
Felipe Caicedo dan Obafemi Martins – Dua striker eksplosif yang membawa warna internasional pada permainan Levante, terkenal karena kecepatan dan naluri mencetak gol mereka.
Estadio Ciudad de Valencia: Rumah Sang Granotas
Levante memainkan pertandingan kandang mereka di Estadio Ciudad de Valencia, stadion yang berdiri sejak tahun 1969 dengan kapasitas sekitar 26.000 penonton. Stadion ini terletak di jantung kota Valencia dan menjadi tempat penuh kenangan bagi para fans yang disebut Granotas, yang berarti “katak besar” — julukan unik yang terinspirasi dari sejarah klub yang dulu bermarkas di dekat rawa-rawa.
Stadion ini mengalami renovasi besar pada tahun 2020, dengan tambahan atap modern, pencahayaan LED, dan fasilitas media canggih. Meski tidak sebesar Santiago Bernabéu atau Camp Nou, atmosfer di Ciudad de Valencia sangat khas — hangat, intim, dan penuh semangat komunitas.
Rivalitas dengan Valencia CF: Derbi Valencia

Sebagai klub yang berasal dari kota yang sama, rivalitas antara Levante UD dan Valencia CF tak bisa dihindari. Pertandingan keduanya dikenal dengan nama Derbi del Turia, merujuk pada Sungai Turia yang mengalir di kota tersebut.
Dalam hal sejarah dan trofi, tentu Valencia CF jauh lebih unggul. Namun, bagi para pendukung Levante, setiap kali menghadapi rival sekota ini, mereka bermain seolah itu adalah final Piala Dunia. Bahkan jika hanya bermain imbang, itu sudah menjadi kebanggaan besar bagi para penggemar.
Salah satu momen paling ikonik adalah kemenangan Levante 4–2 atas Valencia pada musim 2011–2012. Kemenangan itu dirayakan bak pesta nasional oleh para fans Granotas.
Identitas Klub: Klub Rakyat Valencia
Yang membuat Levante istimewa bukan hanya karena perjuangannya di lapangan, tapi juga karena identitasnya sebagai klub rakyat. Levante bukan milik miliarder atau korporasi besar, melainkan hasil dari cinta dan dukungan masyarakat lokal.
Banyak keluarga di Valencia yang menjadi pendukung Levante turun-temurun. Bagi mereka, menjadi fans Levante berarti menjadi bagian dari komunitas yang sederhana tapi solid. Mereka mungkin tidak punya banyak trofi, tapi mereka punya kebanggaan dan kesetiaan yang tidak tergoyahkan.
Tantangan dan Masa Depan Levante
Beberapa tahun terakhir menjadi masa yang cukup berat bagi Levante. Setelah beberapa musim berjuang di papan bawah La Liga, mereka akhirnya terdegradasi ke Segunda División pada tahun 2022. Namun, seperti biasa, klub ini tidak menyerah. Di bawah pelatih Javier Calleja, Levante berusaha bangkit dan kembali ke kasta tertinggi.
Yang menarik, Levante juga memperkuat sisi tim wanita mereka — Levante UD Femenino. Tim ini bahkan lebih sukses dibanding tim utama pria, sering finis di papan atas Liga Femenina Spanyol dan berpartisipasi di UEFA Women’s Champions League. Ini menunjukkan komitmen klub terhadap kesetaraan dan perkembangan sepak bola perempuan.
Filosofi dan Gaya Bermain
Levante dikenal dengan gaya permainan yang efisien dan disiplin. Mereka sering memakai formasi 4-4-2 klasik dengan mengandalkan kecepatan serangan balik. Klub ini juga terkenal sebagai salah satu tim yang sulit dikalahkan di kandang sendiri, berkat dukungan suporter fanatik yang selalu memadati stadion.
Meski bukan tim dengan penguasaan bola tinggi, Levante sering membuat kejutan dengan mencuri kemenangan dari klub besar. Dalam beberapa musim terakhir, mereka sempat menahan imbang bahkan mengalahkan Barcelona dan Real Madrid — bukti bahwa determinasi bisa mengalahkan kekuatan finansial.
Mengapa Levante Layak Diperhatikan oleh Pecinta Sepak Bola Dunia
Bagi saya pribadi, Levante UD adalah contoh klub yang mengajarkan arti sejati dari sepak bola. Mereka mungkin tidak punya superstar mahal, tapi punya hati dan semangat juang yang luar biasa. Mereka mewakili nilai-nilai yang sering terlupakan dalam sepak bola modern — seperti kerja keras, kebersamaan, dan loyalitas terhadap komunitas.
Banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia mulai tertarik dengan klub seperti Levante karena kisah-kisah inspiratif mereka. Di era ketika banyak klub dikuasai modal besar, Levante tetap mempertahankan jati dirinya sebagai klub rakyat.
Levante UD, Lebih dari Sekadar Klub Kecil
Levante UD mungkin tidak punya banyak trofi atau nama besar di skuadnya, tapi klub ini punya cerita dan semangat yang tak ternilai. Dari awal berdiri hingga kini, mereka telah melewati masa sulit, kemenangan mengejutkan, dan bahkan sejarah tampil di Eropa.
Mereka adalah simbol keberanian dan keteguhan hati, bahwa dalam sepak bola, bukan hanya uang atau bintang yang menentukan kemenangan, tapi juga semangat dan cinta terhadap permainan itu sendiri.
Jadi, jika kamu penggemar sepak bola sejati yang mencintai kisah perjuangan dan keajaiban di lapangan hijau, Levante UD adalah klub yang wajib kamu kenal. Karena di balik setiap pertandingan mereka, selalu ada pelajaran tentang harapan, kerja keras, dan keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil.
Baca fakta seputar : sports
Baca juga artikel menarik tentang : Berani Coba Trail Run: Tantangan Seru di Alam Terbuka




