Jujur aja, pertama kali saya dengar nama Athletic Bilbao, saya kira itu semacam klub kecil dari Spanyol yang hidup di bayang-bayang Real Madrid dan Barcelona. Tapi makin saya pelajari, makin saya sadar: klub ini beda.
Didirikan tahun 1898,Sports Athletic Bilbao punya prinsip yang keras kepala, tapi justru bikin mereka dihormati. Mereka hanya menggunakan pemain yang berasal dari atau berdarah Basque. Nggak ada pemain Brasil, nggak ada bintang dari Eropa Timur. Semua pemain adalah anak lokal.
Kita sering dengar tentang “kebanggaan lokal”, tapi Bilbao beneran mempraktikkannya. Mereka udah juara La Liga delapan kali dan Copa del Rey 23 kali (per Mei 2024), semua dengan pemain Basque!
Buat saya pribadi, ini kayak lihat tim sekolah menang lawan klub akademi top karena semangatnya luar biasa. Apalagi mereka belum pernah degradasi dari La Liga, cuma ada tiga tim yang bisa bilang itu: Real Madrid, Barcelona, dan… ya, Bilbao.
Mengapa Athletic Bilbao Masih Jadi Ancaman?
Musim demi musim, Athletic Bilbao bukan tim yang diperhitungkan untuk juara. Tapi kalau soal bikin kejutan detiksport? Mereka jagonya.
Saya masih inget pas tahun 2012, mereka masuk final Liga Europa, ngalahin Manchester United 3-2 di Old Trafford. Itu bukan mimpi, bro. Itu sejarah. Dan mereka mainnya bukan bertahan mati-matian, tapi menyerang agresif. Pemain-pemain kayak Iker Muniain dan Fernando Llorente saat itu tampil luar biasa.
Gaya main mereka sangat fisikal, energik, dan penuh semangat. Mereka juga punya akademi kuat: Lezama, tempat di mana talenta lokal diolah jadi mesin La Liga.
Kalau tim-tim lain sibuk belanja pemain luar negeri, Bilbao malah fokus ngasah anak-anak muda sendiri. Dan anehnya, itu berhasil. Mereka sering masuk posisi 6–10 besar, dan selalu jadi batu sandungan buat tim besar.
Skuad Athletic Bilbao Musim Ini (2024/2025): Kuat dan Kompak
Musim ini, skuad mereka masih diisi oleh pemain lokal dengan kekompakan luar biasa. Beberapa nama yang pantas jadi sorotan:
Iñaki Williams – Salah satu pemain tercepat di La Liga. Dia bahkan jarang absen, udah kayak robot di lini depan.
Nico Williams – Adik dari Iñaki. Winger eksplosif dan kreatif yang mulai dilirik banyak klub top Eropa.
Oihan Sancet – Gelandang serang yang gaya mainnya mirip Kaka. Bisa dribel, bisa nembak, bisa umpan jauh.
Unai Simón – Kiper utama timnas Spanyol. Refleksnya luar biasa dan sudah menyelamatkan banyak poin buat Bilbao.
Yeray Álvarez dan Dani Vivian – Dua bek tengah solid yang mainnya rapi dan tanpa banyak drama.
Yang bikin saya kagum, skuad ini nggak diisi bintang mahal, tapi mereka tetap bisa bersaing. Chemistry di antara pemain pun terasa kuat karena mereka besar bareng di akademi dan punya nilai budaya yang sama.
Taktik dan Filosofi Bermain: Disiplin, Cepat, dan Kolektif
Kalau nonton pertandingan Athletic, jangan harap lihat tiki-taka ala Barca. Tapi kamu bakal lihat permainan efisien, cepat, dan penuh determinasi. Coach mereka saat ini (per musim 2024/2025) masih Ernesto Valverde, pelatih senior yang tahu betul cara mengatur ritme permainan dan memaksimalkan pemain lokal.
Saya suka bagaimana Valverde memadukan gaya pressing tinggi dengan disiplin bertahan. Bukan cuma main bertahan, tapi nyerang dengan cepat. Kalau mereka mencuri bola, langsung transisi cepat ke depan lewat Nico atau Iñaki.
Taktik ini mungkin nggak glamor, tapi efektif. Dan ya, cukup buat bikin tim seperti Atletico atau Sevilla kelabakan.
Prediksi Performa Athletic Bilbao di Musim Ini
Oke, kita masuk ke bagian paling ditunggu: apakah Bilbao bisa finish di zona Eropa musim ini?
Kalau ngelihat tren mereka di awal musim (per Mei 2025), mereka ada di peringkat 6 besar, bersaing ketat dengan Real Sociedad dan Real Betis. Dengan skuad yang stabil dan minim cedera, mereka punya peluang besar untuk lolos ke Europa League atau bahkan Champions League kalau tim-tim besar terpeleset.
Saya pribadi merasa kalau:
Nico Williams bisa tampil konsisten sepanjang musim,
Unai Simón nggak cedera, dan
Gelandang mereka kayak Sancet atau Vesga bisa kreatif,
…maka peluang mereka untuk tembus posisi 4 besar bukan mustahil. Apalagi moral mereka selalu naik kalau main di kandang, San Mamés, yang fans-nya gila banget dukungannya.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Bilbao
Sebagai guru dan pecinta sepak bola, saya rasa Athletic Bilbao ngajarin kita bahwa:
Jadi beda itu bukan kelemahan.
Fokus pada nilai dan konsistensi bisa mengalahkan glamor.
Kerja sama dan kekompakan lebih penting daripada individualisme.
Dan jujur saja, klub ini adalah alasan kenapa saya suka nonton La Liga. Mereka seperti nafas segar di antara klub-klub yang sibuk beli pemain dari luar.
Lezama: Jantung Pembinaan Bakat Athletic Bilbao
Buat saya pribadi, salah satu aset terbesar Athletic Bilbao bukan stadion, bukan sponsor, tapi akademi Lezama. Akademi ini bukan cuma tempat latihan, tapi semacam “pabrik budaya Basque” yang mencetak pemain dengan mentalitas dan karakter khas.
Banyak pemain top Bilbao yang lahir dari Lezama, seperti:
Ander Herrera
Fernando Llorente
Iker Muniain
Unai Simón
Dan tentu saja si cepat Iñaki Williams
Lezama bukan cuma mendidik secara teknis, tapi juga menanamkan rasa cinta pada klub dan budaya lokal. Kalau menurut saya, ini mirip dengan SMK atau sekolah vokasi: anak-anak muda dipersiapkan bukan hanya untuk “bekerja”, tapi untuk “mengabdi”.
Lezama juga terus berkembang. Kini mereka memanfaatkan teknologi modern untuk pemantauan performa dan analisis taktik. Tapi nilai-nilai dasarnya tetap sama: lokal, disiplin, dan dedikasi.
Rivalitas Basque: Athletic Bilbao vs Real Sociedad
Kalau di Inggris kita punya Manchester Derby, di Basque juga ada: Derbi Vasco antara Athletic Bilbao dan Real Sociedad.
Saya pernah nonton satu laga mereka, dan suasananya benar-benar panas tapi elegan. Kedua klub sama-sama punya basis fans besar dan menjunjung tinggi identitas Basque. Tapi soal siapa yang lebih otentik? Banyak yang bilang Bilbao-lah jawaranya.
Kenapa? Karena Real Sociedad sekarang udah mulai merekrut pemain dari luar Basque, sementara Bilbao masih ketat menjaga prinsipnya.
Tapi menariknya, dua klub ini juga saling menghormati. Bahkan mereka pernah sepakat nggak saling beli pemain, kecuali dengan izin dan niat baik. Wah, jarang banget ada etika seperti itu di dunia sepakbola modern.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Borussia Dortmund: Klub Liga Jerman dengan Strategi Transfer Tercerdas 2025 disini